Korban tewas akibat banjir bandang Kabupaten Garut, Jawa Barat, terus bertambah. Proses evakuasi dan identifikasi korban dilaksanakan di Rumah Sakit TNI AD Guntur, Kabupaten Garut.
"Meninggal 23 orang, luka berat empat orang, luka ringan 27 orang dan korban hilang sebanyak 12 orang," kata Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Yusri Yunus, Kamis, 22 September 2016.
Yusri mengatakan, para korban itu diselamatkan di empat wilayah yaitu, Lapang Paris, Kampung Bojong Larang, Kampung Cimacan dan Kampung Cisurat, Kecamatan Wado
Yusri mengatakan, para korban itu diselamatkan di empat wilayah yaitu, Lapang Paris, Kampung Bojong Larang, Kampung Cimacan dan Kampung Cisurat, Kecamatan Wado
Yusri menjelaskan, tim gabungan yang hingga saat ini dikerahkan di antaranya 200 personel dari Polres Garut, Brimob 17 personel, BPBD 20 personel, Satpol PP satu pleton, TNI dan Denpom 60 personel dan tambahan dari Cibuluh.
"Hingga saat ini seluruh tim gabungan terus melakukan proses pencarian dan evakuasi di sepanjang bantaran sungai Cimanuk," katanya.
Bencana banjir bandang Garut terjadi pada Rabu, 21 September 2016, dini hari. Banjir terjadi ditengarai akibat meningkatnya intensitas hujan sejak Jumat, 16 September 2016. Sejak itu, air dari aliran sungai Cibera meluap dan merendam ratusan rumah warga. (ase)