JAKARTA – Hari ini Rabu (17/8), masyarakat Indonesia merayakan HUT RI yang ke-71. Semua wilayah di indonesia melaksanakan upacara bendera dalam tanggal 17 Agustus 2016 ini. Mantan Menteri Kemaritiman Rizal Ramli ternyata menjadi inspektur dalam upacara bendera HUT RI di kawasan Bukit Duri, Jakarta Selatan. Banyak warga sekitar yang mengikuti upacara tersebut bahkan dari kalangan anak-anak hingga orang tua.
Saat mengisi upacara tersebut ternyata Rizal Ramli menyelorohkan kekecewaan dirinya selama ini kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki tjahaja Purnama alias Ahok.
“Kami katakan pada para pemimpin dan pejabat jangan pidato sok Pancasila, tapi kelakuan anti pancasila,” tutur Rizal saat pidato upacara di kawasan Bukit Duri, Jakarta Selatan, Rabu (17/8).
Rizal Ramli pun mengatakan bahwa tindakan Ahok menggusur warga Bukit Duri tersebut sangat tidak berperikemanusiaan dan bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Selain itu warga Bukit Duri juga sudah lama tinggal disitu dan rutin membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
“Apakah penggusuran itu sesuai dengan sila ketuhanan yang maha esa? 400 Keluarga di sini yang selama ini bayar PBB, puluhan tahun di sini. Apakah adil dan beradab? Digusur ke Rawa Bebek yang jauh, susah cari makan, dan masih harus bayar Rp 1,2 juta plus plus,” ucap Rizal.
“Ibu-ibu mengatakan kita masih setengah merdeka. Memang, 70 tahun merdeka baru 20 persen rakyat Indonesia yang menikmati kemerdekaan. Tugas kita membuat yang 80 persen ini menikmati kemerdekaan juga,” ujar dia.
Rizal Ramli pun sangat menyayangkan keputusan Ahok untuk menggusur warga Bukit Duri. Menurut dia semua itu bisa diselesaikan dengan baik-baik tanpa harus ada penggusuran dan pertentangan antara masyarakat dengan pemerintah.
“Kalau niatnya sesuai Pancasila, solusinya harus manusiawi. Kita bisa bangun Jakarta tanpa tangisan. Katanya Pancasila tapi apa-apa dilakukan tanpa musyawarah. Jangan sampai Pancasila jadi jampi-jampi saja. Diomongkan tapi tidak diamalkan. Pak Sukarno ingin Pancasila itu diamalkan. Kalau tidak dilaksanakan dan bertentangan, maka makin jauh dari kemerdekaan,” tutur Rizal.