Sudah kebiasaan Andre (37) bahwa bila bulan Agustus datang ia berhenti jualan gorengan. Andre bukan berhenti total berdagang, tapi ia banting setir berjualan bendera Merah Putih dan pernak-pernik 17 Agustusan.
Inilah saatnya bagi Andre berlomba meraup untung sebanyak-banyaknya di bulan kemerdekaan Indonesia.
"Kalau bulan lainnya saya jual gorengan, mulai Agustus jual ini (bendera dan pernak-pernik Agustusan), udah 18 tahun ke belakang," ujar Andre pada Liputan6.com di Jalan Lapangan Bola Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jumat (5/8/2016).
Meski hanya berjualan hingga 20 Agustus, Andre mengaku dapat keuntungan luar biasa. Ia dapat mengumpulkan keuntungan bersih hingga Rp 5 juta.
"Empat tahun lalu, rata-rata dapat 7 jutaan," kata Andre.
Andre tidak sendiri. Menjelang perayaan Hari Kemerdekaan RI, banyak pedagang bendera bermunculan bak jamur di musim hujan.
Di Jalan Lapangan Bola Kebon Jeruk saja, ada empat pedagang lainnya selain Andre. Mereka berjualan barang yang sama dengan Andre. Mereka memasang bendera serta umbul-umbul dan aksesoris yang semuanya berwarna merah putih di gerobak kayu, pagar, dan tali yang diikat dari satu tiang listrik ke tiang listrik lainnya.
Andre menjual umbul-umbul dan bendera Merah Putih dengan harga bervariasi, mulai Rp 15.000 sampai Rp 350.000. "Yang bambu ini kita jual 15 ribu aja, Mas, murah dan udah kita cat pakai cat merah putih," kata Andre.
Meski 17 Agustus masih lama, pembeli sudah berdatangan. Kebanyakan, para pembelinya adalah instansi pemerintah, pendidikan, dan perusahaan. Mereka membeli bendera panjang dan aksesoris kemerdekaan lainnya.
"Ini buat dipasang di tembok sekolah, kita cari yang panjang dan lebar," kata Isman (43), seorang guru SMP yang mengajar di kawasan Kedoya.
pedagang bendera dan aksesoris hari kemerdekaan tidak hanya di Kebon Jeruk saja, tapi juga di kawasan lain seperti Kedoya, Pal Merah, Rawa Belong, Tanjung Duren, dan Meruya.